Follow Us @soratemplates

', resolution: 'standard_resolution' }); feed.run(); //]]>

Senin, 25 Desember 2017

Cara menggunakan pewarna napthol dalam membatik

Desember 25, 2017 4 Comments
Cara menggunakan pewarna napthol dalam membatik

Berikut ini adlah daftar nama-nama garam dan napthol sebagai berikut :

Berikut akan dijelaskan cara pewarnaan dengan napthol :

a. Pewarnaan Napthol dengan Satu Warna (Celup)

Napthol yang dimaksud untuk pewarna batik ikat celup bukan jenis napthol yang biasa untuk mewarnai kain jeans tetapi jenis pewarna napthol dingin, disebut napthol dingin karena proses pewarnaannya tidak direbus seperti halnya pewarna napthol untuk jeans pewarna napthol untuk batik yaitu pewarna napthol yang harus dibangkitkan dengan pembangkit warna (Garam Diazo). Secara umum proses pewarnaan dengan napthol dingin adalah sebagai berikut:

a)   Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuat larutan TRO (Turkish Red Oil). TRO berbentuk serbuk putih dan merupakan salah satu bahan pelengkap napthol. Tetapi sebelumnya harus diketahui berapa kuantitas dari napthol, karena perbandingan Napthol dengan TRO yaitu 1 : ½ atau (1/3).
b)   Kain lalu dicelup dalam larutan TRO tersebut. Kemudian tiriskan hingga air yang menetes pada kain habis, tetapi jangan sampai diperas dan jangan sampai kering benar.
c)   Sementara menunggu kain atus/sampai air tidak ada yang menetes, larutkan napthol dan kaustik soda (NaoH) dalam sedikit air panas. Fungsi air panas hanya untuk melarutkan kedua bahan tersebut. Setelah larut masukkan dalam larutan TRO yang pertama tadi lalu tambahkan air dingin dengan perbandingan 3 gr napthol : 1 Liter air.
d)   Kain yang sudah atus/sampai air tidak ada yang meneters tadi kemudian dicelup dalam larutan napthol tersebut. Usahakan agar seluruh kain terendam, kemudian atus/sampai air tidak ada yang meneteskan lagi pada gawangan dan tunggu sampai air yang menetes pada kain habis.
e)   Sementara menunggu kain atus/sampai air tidak ada yang menetes, larutkan garam diazo dalam sedikit air hingga larut, setelah larut tambahkan air dan aduk. Perbandingan napthol dan garam yaitu 1 : 3.
f)    Ketika kain dicelup pada larutan garam maka warna akan segera muncul. Usahakan kain terendam kurang lebih 2 – 3 menit sambil bolak-balik hingga larutan garam benar-benar meresap ke kain.
g) Setelah warna muncul kemudian tiriskan dan keringkan tapi jangan dijemur di bawah matahari.
h)   Setelah kain kering maka proses pelorotan bisa dilakukan. Ditiris Ditiris Ditiris Ditiris & Dijemur Dicuci air

b. Pewarnaan Napthol dengan 2 warna atau lebih (Celup)

Apabila menginginkan lebih dari satu warna maka setelah setengah kering dilakukan pemalaman/penutupan dengan plastik/tali rafia kembali. Sebelumnya harus sudah dipikirkan bagian mana yang akan tetap berwarna sebelumnya dan bagian mana yang akan diwarna berikutnya. Jika menginginkan warna sebelumnya (warna pertama) tetap ada, maka bagian tersebut ditutup malam/plastik/tali rafia.

SUMBER :
2.      http://museumbatikpekalongan.info/?p=315


Cara Menggunakan Pewarna Batik Remazol

Desember 25, 2017 88 Comments
Cara Menggunakan Pewarna Batik Remazol
Procion adalah obat batik alias pewarna batik reaktif yang penggunaannya cukup mudah yaitu bisa dengan celup atau colet. Merk dagang pewarna jenis ini yang cukup dikenal adalah Remazol. Nah, bagaimanakah cara penggunaan obat batik Remazol ini?
Remasol adalah pewarna batik yang biasa digunakan untuk teknik colet. Dengan pewarna remasol maka dalam beberapa colet bisa menggunakan lebih dari beberapa warna. Remasol juga biasa dipakai pada lukis batik modern. Berikut akan kami sedikit paparkan mengenai cara penggunaan obat batik Remazol ini mulai dari awal hingga akhir.

Teknik pewarnaan colet dengan remasol adalah sebagai berikut: 

a) Pertama-tama, sediakan bubuk obat batik ini.


Kuning cerah -        FG*
Kuning kunir -        4R
Oren -                     O3R
Biru cerah -             KNR/RSP
Biru turkis -            Turquoise
Biru gelap -             B2R
Merah/Pink -           3B/6B/8B
Ungu -                    5R/BNH (bisa juga dengan pencampuran antara bubuk merah dengan biru)
Abu-abu -               Navy/Black B
Hitam -                   Black B/Black N
Untuk Warna Hijau - Campuran antara Kuning dan Biru (misal: FG dengan KNR)
Selain obat-obat pewarna tersebut, sediakan pula Soda atau Waterglass. Manfaatnya adalah untuk menguatkan warna agar tidak luntur.
b) Setelah pewarna dan penguat warna disediakan, langkah kedua yaitu larutkan obat pewarna dengan takaran sesuai kebutuhan. Semakin tinggi pewarna maka semakin tua warnanya. Untuk standar rata-rata yang biasa kami pakai yaitu untuk pewarna 25gr sampai 50gr untuk per 1 liter air bersih. Kalian bisa menambahi atau mengurangi. Sekali lagi sesuaikan dengan kebutuhan.
c)  Sedangkan untuk penguatnya, gunakan Soda Ash dengan takaran minimal 75% dari takaran obat pewarna. Maka jika pewarnanya 30gr (misalnya), berarti penguatnya (Soda Ash-nya) minimal 22,5gr.
d)  Tuangkan kedua takaran obat pewarna dan penguat warna yang sudah ditakar atau ditimbang (untuk penimbangan/penakaran bubuk pewarna, sebaiknya gunakan timbanan digital untuk akurasi tinggi) tadi ke dalam wadah (bisa ember, kaleng bekas cat dll, sesuaikan seberapa banyak akan membuatnya).
e)   Setelah kedua zat itu dituangkan ke dalam wadah, maka tinggal menambahkan air sesuai dengan yang akan dibuat. Misal tadi menakar pewarna untuk 1 liter air, maka gunakan 1 liter air. Misal pewarnanya ditakar untuk 2, 3 dan seterusnya, ya airnya disesuaikan.
f)  Lepas itu, pewarna sudah siap digunakan untuk mewarnai kain.
g)  Setelah kain kering maka proses pelorotan bisa dilakukan. Dikuaskan Ditiriskan & dijemur Ditiriskan & dijemur Dicuci air

Jika akan dilakukan dengan proses pencelupan, maka kain tinggal dicelupkan.

*Catatan, biasanya untuk 1 liter pewarna yang telah siap, bisa digunakan untuk mencelup sekitar 3-5 meter kain dengan lebar 120cm.

Setelah dicelup, segera keringkan. Usahakan kain tidak dalam posisi terlipat-lipat terlalu lama karena dapat menyebabkan hasil pewarnaan tidak rata. Maka sebaiknya, setelah kain dicelupkan, segeralah untuk dijemur. Penjemurannya pun sebaiknya dengan membentangkan satu ujung kain dan ujung lainnya dengan dikaitkan pada paku yang didesain khusus untuk memudahkan penjemuran. Kita sebenarnya bisa menjemur dengan menaruhnya pada jemuran apa pun (bentangan bambu/kayu, besi dll, misalnya), tapi hal ini bisa menyebabkan terjadinya ketidakrataan pewarnaan.

Kita tidak wajib menjemurnya di bawah panas matahari langsung. Kita bisa menjemurnya kapan pun asal tidak terkena hujan. Satu hal lagi, untuk hasil sempurna, sebelum kemudian dicuci pada tahap akhir, sebaiknya kain yang sudah dicelupkan pada pewarna diinapkan terlebih dahulu. Artinya meskipun sudah kering, sebaiknya jangan langsung dicucui, tetapi menunggu besok hari. Atau setidaknya, tunggu hingga 6 jam sejak kering. Ingat, sejak kering, bukan sejak dicelupkan.

Nah, itu adalah proses mewarnai kain dengan cara pencelupan yang menggunakan penguat warna Soda Ash. Sekarang, jika menggunakan Waterglass, maka prosesnya sedikit berbeda.


Untuk yang menggunakan Waterglass, cara penakaran pewarna sama di atas, tapi jangan dicampur Soda Ash. Larutkan saja obat pewarna sesuai kebutuhan. Lalu langsung celupkan kain. Setelah itu, larutkan 1 kilo Waterglass dengan maksimal 2 liter air bersih.

Kain yang sudah dicelupkan pewarna (tanpa Soda Ash) tadi, selanjutnya dicelupkan ke larutan Waterglass. Kain tadi boleh dicelupkan dalam keadaan masih basah, atau sudah kering. Kemudian peras sedikit saja.

Setelah di-Waterglass, kain tadi tak perlu kita jemur. Untuk hasil terbaik, bungkus kain tersebut ke dalam plastik kresek, dan jangan sampai kain di dalamnya terkena angin. Lalu gantung agar bagian bawah plastik kresek pembungkusnya dapat dilubangi dengan peniti, tusuk gigi dsb. Tujuannya agar sisa kadar air pada kain dapat mengalir keluar.

Biarkan saja seperti itu minimal 3 jam. Setelah 3 jam atau lebih, kita bisa langsung mencucinya di bak dengan air yang cukup banyak. Kemudian, kita jemur di mana pun bisa. Karena proses ini sudah selesai dan kain sudah diwarna dengan sempurna dan matang.

Sebelum kami akhiri, kami sampaikan di sini bahwa sisa pewarna yang sudah terpakai (yang sudah bercampur Soda Ash) tidak dapat digunakan lagi di kemudian hari. Sedangkan untuk larutan Waterglass, masih boleh digunakan. Intinya, pewarna yang dilarutkan bersama dengan penguat (Soda Ash/Waterglass) tidak dapat digunakan lagi di lain hari. Kalau tidak tercampur penguat (seperti proses pencelupan dengan penguat Soda Ash di atas), maka pewarna yang tak tercampur apa-apa ini masih bisa digunakan lagi hingga maksimal sebulan atau bahkan lebih.

Selain itu, jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan berbahan karet agar tangan tidak ikut terwarna. Meski kita bisa memanfaatkan Kaporit untuk menghilangkan bekas pewarna yang menempel pada kulit tangan kita, tapi alangkah lebih baik jika kita menghindari kontraksi pewarna dengan tangan kita

SUMBER :
2.      http://materidesaingrafis.blogspot.co.id/2016/09/teknik-cara-pewarnaan-batik-dengan.html

Kamis, 21 Desember 2017

NGELOROD BATIK TULIS

Desember 21, 2017 1 Comments
MELOROD
Tentang melorod

Melorod merupakan tahap penghilangan malam setelah tahap pewarnaan, sehingga ini adalah tahap terakhir dalam proses membatik. Proses melorod harus menggunakan panci yang berukuran besar dan memerlukan bak besar untuk pembilasannya serta air yang memadai. Karena dalam proses ini air dibutuhkan sangat banyak. Pada umumnya proses melorod dilakukan sebanyak dua kali bahkan bisa lebih, tergantung dari banyaknya malam yang digunakan, semakin banyak malam yang digunakan semakin lama proses melorod.

Cara melorod                   
1.      Siapkan air setengah dari panci besar atau sesuai dengan ukuran kain batik
2.      Panaskan air yang telah disediakan hingga mendidih
3.      Jika telah mendidih maka tambahkan waterglass agar mudah dalam proses melorod
4.      Celupkan kain batik pada sisi yang bawah terlebih dahulu, dan angkat-celup angkat-celup dengan mengunakan bantuan tongkat
5.      Lakukan itu selama 5 menit, kemudian ganti sisi atas pindah pada sisi yang bawah, lakukan hal yang sebelumnya.
6.      Setelah itu bilas pada air bersih dibak yang telah disediakan, untuk menghilangkan malam yang telah rontok
7.      Kemudian panci yang telah digunakan tadi buang airnya lalu ganti dengan air yang bersih dan didihkan kembali
8.      Lakukan seterusnya sepeti itu.
9.      Pastikan malam benar-benar hilang dari kain dan setelah itu jemur kain batik hingga kering dan kemudian setrika setelah itu lipat dengan rapi.




MEWARNA KAIN BATIK

Desember 21, 2017 0 Comments
MEWARNA
Tentang Warna Batik

Dalam mewarna batik ini adalah yang menentukan cantik tidaknya batik Anda, jika Anda tepat memilih warna sesuai dengan desain yang Anda buat maka batik yang Anda buat akan terlihat cantik dan indah. Warna dalam proses membatik terdapat 2 jenis warna, yaitu Alam dan Sintetsis.

Pewarna Alam,
Merupakan pewarna yang berasal dari alam yang dapat menghasilkan warna dengan dapat difiksasi dengan tawas dan tunjung. Karena setiap tumbuhan yang menghasilkan warna memiliki pengunci warna (fiksasi) yang berbeda. Bahkan ada tumbuhan yang belum menemukan pasangan penguncinya. Berikut ini adalah macam-macam warna alami yang dapat difiksasi dengan tawas dan tunjung.

No.
Bahan yang digunakan
Hasil warna fiksasi Tawas
Hasil warna fiksasi Tawas lalu Tunjung
1.
Kunyit
Kuning
Kuning kehijauan atau Kuning sedikit gelap
2.
Secang
Coklat Muda pucat
Coklat Tua pucat
3.
Tingi
Coklat Muda Gelap
Coklat tua
4.
Jolawe
Coklat Kekuningan
Coklat kehitaman
5.
Teger
Coklat sedikit kekuningan
Coklat tua kekuningan
6.
Mahoni
Krim Muda pucat
Krim kecoklatan
7.
Jambal
Krim Muda pucat
Krim kecoklatan
8.
Pasta Indigosol
Biru Muda Pucat
Biru tua pucat

Pewarna Sintesis,
Merupakan pewarna buatan yang dibuat oleh manusia untuk menghasilkan warna yang pekat dan cerah. Dapat pembuatan warna sintesis terdapat 3 jenis warna sintesis yaitu
1.      Warna Remasol
Warna yang penggunaannya menggunakan teknik colet dan menggunakan pengunci waterglass


2.      Warna Napthol
Warna yang penggunaannya menggunakan teknik celup, dan untuk menghasilkan warna dengan berbagai macam nama napthol dan garam. Hanya pewarna napthol yang menggunakan rumus tertentu untuk menghasilkan warna yang Anda inginkan.


3.      Warna Indigosol
Warna yang penggunaannya menggunakan teknik celup yang mengandalkan sinar matahari, tanpa sinar matahari warna tidak akan muncul dan menjadi tidak rata, pengunci warna menggunakan HCL


NYANTING BATIK

Desember 21, 2017 0 Comments
MENYANTING
Tentang Canting

Dalam menyanting, kita harus memiliki rasa sabar dan penuh perasaan. Sehingga akan menghasilkan cantingan yang halus dan tembus pada kain. Berdasarkan ukuran, canting pada umumnya terdapat dua, yaitu canting klowong dan isen. Klowong memiliki ukuran yang besar untuk menyanting bagian tepi sedangkan isen memiliki ukuran kecil untuk menyanting bagian isen-isen bentuk yang akan dicanting. Canting memiliki bagian-bagian dan memiliki nama disetiap bendanya. yakni gambar sebagai berikut: 
Selain itu, cucuk yang terdapat pada canting terdapat jumlahnya, yang pertma cucuk 3, cucuk 5 dan cucuk 7. Canting ini berlaku hanya untuk penggunaan isen bagian luar desain maupun dalam. tidak diperuntukkan menyanting klowong.


Namun berdasarkan ukuran yang lebih spesifik, ukuran canting bahkan ada yang ukuran 0 yang berukuran sangat kecil hingga 12 nomer yang berukuran sangat besar, namun ketika ngelowongi biasanya menggunakan ukuran nomer 6-8 sedangkan untuk isen-isen menggunakan ukuran nomer 3-4. Pada umumnya nomer 11-12 digunakan untuk nemboki (atau untuk ngeblok).


Proses Menyanting
1.     Nyalakan kompor dengan ukuran api dengan suhu rendah namun masih memiliki panas yang stabil jika menggunakan kompor gas, sedangkan jika menggunakan kompor minyak tanah, gunakan sesuai dengan yang diinginkan
2.      Hindari canting yang diletakkan lama pada malam yang panas, karena akan membuat canting cepat rusak
3.      Gunakan alas koran atau kain pada bagian paha Anda agar ketika menyanting tetesan malam jatuh pada alas tersebut tanpa mengotori baju atau celana Anda
4.      Letakkan kain pada tangan kiri Anda dengan kemiringan 45 derajat, untuk tangan kanan memegang canting
5.      Pertama cantinglah bagian tepi desain menggunakan canting ukuran 8



6.      Setelah semua selesai dicanting klowong
7.      Maka tahap kedua canting bagian isen menggunakan ukuran nomer 3 



8.      Selesaikan dengan penuh perasaan dan penuh cinta, sehingga menghasilkan hasil cantingan yang rapi.

NOTE: Bagi Anda yang baru belajar menyanting maka tidak heran jika pertama-pertama hasilnya tidak memuaskan.  Lakukan dengan rutin akan menghasilkan hasil yang maksimal

Jumat, 15 Desember 2017

MENDESAIN MOTIF BATIK

Desember 15, 2017 0 Comments
Dalam tahap ini, Anda mulai berkonsep apa yang akan dirancang. Berikut ini adalah tahap-tahap dalam mendesain batik:
  1. Tentukan tema apa yang akan diterapkan pada batik tersebut, contoh: Topeng Malangan, buah Labu Kendi, Tugu malang dan lain sebagainya. Tema juga bisa diambil sesuai dengan potensi apa yang terdapat didaerah tempat tinggal Anda, sejarah tentang daerah Anda, ikon daerah tempat tinggal Anda, atau masalah pribadi Anda yang menjadi ciri khas Anda, dan juga Anda bisa menerapkan sejarah-sejarah lain yang mungkin perlu Anda komunikasikan dengan masyarakat ataupun lainnya.
  2. Desain terlebih dahulu bagian motif utama dan motif tambahan, jadi mtif tersebut disendirikan terlebih dahulu, usahakan motif utama terlihat besar dan terfokus padanya.
  3. Salin pada kertas A4 satukan motif utama dengan motif tambahan, sehingga desain tersebut yang akan diterapkan pada kain yang akan dibatik
  4. Kembangkan motif kemudian salin di kertas roti ukuran 50 cm x 125 cm lalu tebali dengan spidol warna hitam 
  5. Desain siap diterapkan pada kain yang akan dibatik
selamat mencoba :)

JENIS BATIK

Desember 15, 2017 0 Comments
BATIK
Suatu karya seni kriya, yang dilakukan dengan proses menutup kain dengan malam, sehingga jika diberi warna akan menghasilkan pola, dan melakukan tahap terakhir dengan penglorodan (akan dijelaskan pada artikel selanjutnya). Batik telah resmi milik Indoesia atas putusan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009.

Jenis batik ada 2 yaitu:
1. Batik Tulis : batik yang dilakukan dengan canting, dengan berbagai ukuran canting (akan dijelaskan diartikel selanjutnya)

     

2. Batik Cap : batik yang dilakukan dengan alat cap, yang terbuat dari tembaga, namun yang saya gunakan ini adalah menggunakan kertas karton yang ditumpuk-tumpuk sehingga membentuk desain sesuai yang diinginkan.